Ada dilema tersendiri yang dialami pasangan
kekasih di Inggris. Di tengah keinginan untuk mulai membina keluarga
dalam ikatan pernikahan, mereka juga dihadapkan pada isu kepemilikan
rumah, dimana kedua hal tersebut membutuhkan dana yang kurang lebih sama
besarnya.
Biaya rata-rata yang harus disiapkan pasangan di
Inggris untuk menikah sekitar GBP20.000 atau setara dengan Rp306,4 juta.
Angka itu kurang lebih sama dengan uang yang mesti mereka siapkan untuk
mengajukan kredit kepemilikan rumah.
Di Indonesia, kebanyakan
pasangan kekasih lebih memilih untuk melangsungkan pernikahan terlebih
dahulu, kemudian menabung untuk memiliki rumah. Lain halnya dengan yang
terjadi di Inggris: pernikahan bukan menjadi isu utama.
Dalam
riset yang dilakukan Barclays terhadap pasangan kekasih di Inggris
menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden lebih memilih membelanjakan
tabungan mereka untuk membeli properti, baik rumah maupun
apartemen—bukan mendahulukan menikah.
Riset tersebut juga
menunjukkan bahwa hanya 10% dari responden lebih memilih menggunakan
tabungan mereka untuk menikah. Yang lebih menarik lagi, riset tersebut
mengungkapkan bahwa kaum lelaki lebih banyak memilih untuk menikah (16%)
ketimbang kaum wanita (9%).
Kesimpulan yang didapat dari riset
tersebut adalah: mayoritas kaum muda lebih memilih untuk menunda
pernikahan mereka dan lebih fokus menabung untuk memiliki rumah.
Laoiseach Lynch, Head of Mortgage Product
Barclay mengatakan, rata-rata deposit yang harus disetorkan kreditur
untuk memiliki rumah adalah sebesar GBP16.000. “Tidak heran kalau kaum
muda di Inggris harus berfikir dua kali dalam menghadapi dilema ini—dan
hal ini sering berakhir pada pilihan untuk membeli properti,” kata
Laoiseach.
Sabtu, 15 Desember 2012
Di Inggris, pasangan muda lebih memilih KPR daripada menikah
11.13
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar